Nama Tradisi Lisan
Seleelra
Kategori
Pantun
Etnis Penutur
Abui
Medium Penyajian
cerita lisan
Komponen Tokoh atau Pelaku
komunitas masyarakat Abui
Deskripsi

Selera atau budaya pantun suku Abui menghadirkan keindahan dan kearifan dalam setiap aktivitas sehari-hari, termasuk saat mereka menanam atau menumbuk padi di halaman rumah. Pantun-pantun ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengandung makna-makna yang dalam, sering kali menyampaikan nasihat, harapan, atau membangkitkan semangat dalam pekerjaan mereka.

Saat proses menanam atau menumbuk padi, suku Abui menggunakan alat-alat tradisional seperti lesung dan alu. Ketukan alu yang berirama dan bunyi-bunyi dari lesung memberikan dasar ritmis yang alami bagi pantun-pantun mereka. Pantun-pantun ini biasanya berbentuk syair pendek yang terikat oleh irama alat tanam, menciptakan keselarasan antara kata-kata dan aktivitas fisik yang sedang dilakukan.

Dalam konteks menanam padi, pantun-pantun dapat menggambarkan kegembiraan atas masa panen yang akan datang, doa untuk hasil panen yang melimpah, atau pengharapan akan keberhasilan dalam pertanian. Sementara itu, saat menumbuk padi di lesung, pantun-pantun bisa berfokus pada kerja keras dalam menyiapkan makanan untuk keluarga atau menyemangati keluarga untuk tetap bersatu dalam kehidupan sehari-hari.

Selain fungsinya sebagai sarana hiburan dan motivasi, pantun-pantun ini juga berperan penting dalam melestarikan budaya lisan suku Abui. Mereka mewariskan nilai-nilai tradisional, pengetahuan tentang pertanian, serta menghubungkan generasi yang lebih muda dengan warisan budaya mereka yang kaya.

Dengan demikian, selera atau budaya pantun suku Abui saat menanam atau menumbuk padi tidak hanya sekadar ekspresi seni yang indah, tetapi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari yang memelihara identitas budaya mereka yang kaya dan beragam.

Kecamatan
Alor Tengah Utara
Kabupaten
Alor
Propinsi
Nusa Tenggara Timur